Bapeten Perlu Maksimalkan Penyerapan Anggaran 2024 untuk Penelitian dan Pemeliharaan Alat

20-11-2024 / LAIN-LAIN
Anggota Komisi XII DPR RI Nurwayah saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi XII dengan Kepala Bapeten dan jajaran di Gedung Nusantara I. Foto: Prima/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XII DPR RI Nurwayah menyoroti realisasi anggaran Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) yang belum mencapai target per November 2024. Berdasarkan data yang dipaparkan, realisasi anggaran hingga 19 November 2024 tercatat baru mencapai 79,2 persen.

 

Menurutnya, lambatnya penyerapan anggaran Bapeten ini menandakan adanya kemungkinan kendala dalam mengeksekusi program pemerintah. Ia pun mendorong agar Bapeten mengalokasikan penyerapan tahun 2024 ini untuk pemeliharaan alat di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan.

 

“Angka 79,2 persen itu kalau saya bagi dalam 11 bulan ini ya Pak, ya itu saya rata-ratakan sekitar 7,2 persen per bulan. Jadi kalau kita ambil sampai dengan akhir tahun 2024 itu sekitar 86.4 persen, artinya masih ada anggaran kurang lebih 20,8 persen yang harus diserap sampai akhir tahun 2024. Ini saya sarankan Pak kalau bisa tadi teman-teman juga sudah menyampaikan mungkin dialokasikan untuk penelitian dan perawatan alat-alat yang sudah rusak," kata Nurwayah dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII dengan Kepala Bapeten dan jajaran di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

 

Politisi Fraksi Partai Demokrat itu menekankan agar anggaran tidak boleh hanya digunakan untuk kebutuhan rutin seperti gaji, tetapi harus ada perhatian khusus pada pemeliharaan alat-alat yang vital seperti yang ada di daerah Medan dan Belitung yang dilaporkan terdapat beberapa peralatan pengawasan yang rusak. Karena kerusakan alat ini menghambat kemampuan lembaga untuk pengawasan yang efektif.

 

“Ini menunjukkan perlunya alokasi anggaran yang lebih baik untuk pemeliharaan dan pembaharuan peralatan. Jadi jangan cuma untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak terlalu penting, karena ini Bapeten perlu adanya inovasi-inovasi dan hal-hal yang membuat kegiatan ini lebih kelihatan maju ya dari segi penelitian,” tandasnya. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Once Bicara RUU Hak Cipta: Musisi Bukan Soal Enggan Bayar Royalti, tapi Cari Keadilan
28-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota DPR RI Elfonda Mekel, menggarisbawahi bahwa polemik hak cipta dan royalti bukanlah soal keengganan pihak-pihak tertentu...
Melly Goeslaw Desak Perbaikan Tata Kelola Royalti Demi Kesejahteraan Pencipta Lagu
27-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota DPR RI, Melly Goeslaw, sekaligus pencipta lagu menyampaikan desakan agar tata kelola royalti di Indonesia diperbaiki...
Yan Mandenas Desak Aparat Tindak Tegas Tambang Ilegal di Papua
26-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Manokwari - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, mendesak aparat kepolisian dan TNI segera...
Pemda Tak Berdaya Hadapi Tambang Ilegal yang Dapat Bekingan
26-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Manokwari - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Yan Permenas Mandenas, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak berdaya menghadapi tambang...